Ekspatriat




Survei Expat Experience 2010 yang dirilis oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corp (HSBC), Kamis (11/11) menyebutkan, Thailand sebagai tempat tinggal yang paling berkualitas bagi para ekspatriat. Di Negeri Gajah Putih itu, para ekspatriat lebih mudah membaur, biaya hidup tidak terlalu mahal, dan merasa hidupnya lebih seimbang.
Negeri Gajah Putih ini menduduki peringkat kesepuluh dengan total indeks 84,6. Meskipun sering terjadi keributan dalam pemerintahannya, Thailand sudah kadung populer lantaran kekayaan makanan dan budaya, serta keramahan penduduknya. Selain itu, komunitas ekspatriat juga tersebar di sejumlah kota besar di Thailand. Ini bakal membuat ekspatriat baru merasa seperti di negara sendiri. Soal biaya hidup tak perlu dikhawatirkan, di kota besar, macam Chiang Mai, sepasang ekspatriat bisa hidup hanya dengan bujet sebesar USD 1.500 per bulan.
Pelayanan kesehatan prima juga tersedia di seluruh pelosok Thailand. Terutama di kota besar, seperti Bangkok. Cek kesehatan atau periksa gigi di dokte hanya menghabiskan sekitar USD 30. Sementara premi asuransi kesehatan sedikitnya USD 300. Dalam kategori ekonomi, Thailand menempati posisi ke-4. Sedangkan Indonesia pada posisi ke-6 dan Singapura pada peringkat ke-9 dalam daftar tempat terbaik sebagai hunian ekspatriat. Rendahnya biaya hidup dan peluang pendapatan yang lebih tinggi menjadikan Thailand sebagai tempat paling hemat bagi warga asing.
Sedangkan Vietnam dan Indonesia terdaftar dalam peringkat atas, jika berbicara mengenai tempat dengan peluang karier terbaik. Industri yang menawarkan peluang besar bagi WNA adalah keuangan, komputer, dan teknik. Banyak perusahaan di Thailand yang menawarkan paket bagi karyawan asing berpotensi yang terdiri atas tawaran pekerjaan dan subsidi tempat tinggal, Izin kerja diperlukan untuk segala jenis pekerjaan yang dibayar. Tidak jauh berbeda seperti di Indonesia, mencari pekerjaan dapat dilakukan dengan menghadiri Job fair, lowongan dari Jobstreet.com, dan website masing-masing perusahaan.
Melamar pekerjaan melalui website atau email cukup efektif dan mendapat respon yang cepat selama lowongan yang dilamar sesuai dengan kualifikasi dan skill yang kita miliki. Karena persaingan mencari pekerjaan tidak terlalu sengit, seleksi yang dilakukan perusahaan pun cenderung tidak berbelit-belit.
Walaupun hal ini juga tergantung dari kebijakan perusahaan, tetapi umumnya instansi atau perusahaan tidak banyak melaksanakan tes untuk menggugurkan banyak kandidat seperti tes psikotes atau tes tertulis lainnya.
Perusahaan cenderung langsung melakukan wawancara daripada tes-tes tertulis. Contohnya, perusahaan Thaicom, Plc (jasa telekomunikasi satelit) hanya memberikan tes Bahasa Inggris ringan melalui komputer dan kemudian mewawancara kandidat yang dilakukan oleh manajer. Sedangkan di NECTEC (organisasi riset), tes yang dilakukan hanyalah wawancara. Institusi dan perusahaan di Thailand hanya butuh memastikan kemampuan di bidang yang akan dikerjakan dan kesungguhan dalam bekerja.
Thailand terbiasa menerapkan standar gaji berdasarkan kualifikasi akademik dan bukan hanya berdasarkan pengalaman bekerja sebelumnya. Sebagai contoh, lulusan S1 tanpa pengalaman bekerja akan mendapat gaji mulai 15000-25000 baht. Sedangkan lulusan S2 tanpa pengalaman bekerja akan mendapat gaji mulai 20000-40000 baht. Kisaran gaji awal tersebut tergantung instansi atau perusahaan tempat bekerja. Setiap tahun, umumnya perusahaan akan menaikkan gaji sesuai kinerja yang dicapainya. Kenaikan gaji umumnya 2000 hingga 5000 baht tiap tahun.
Secara umum, gaji di Thailand tidaklah sangat besar. Di ASEAN, Thailand hanya berada di urutan ke-4 untuk rata-rata gaji penduduknya. Singapura diurutan pertama, Brunei, dan kemudian Malaysia di urutan ketiga. Namun dengan biaya hidup yang mirip dengan Indonesia, gaji 20000-30000 baht (7-12 juta rupiah) untuk pemula sangat cukup untuk memperoleh hidup layak dan menabung. Walaupun Singapura dan Malaysia menjanjikan gaji yang lebih besar, namun biaya hidup di negara tersebut juga lebih besar.

Rata-rata Gaji dan jam kerja


Di ASEAN, Thailand hanya berada di urutan ke-4 untuk rata-rata gaji penduduknya. Singapura diurutan pertama, Brunei, dan kemudian Malaysia di urutan ketiga. Namun dengan biaya hidup yang mirip dengan Indonesia, gaji 20000-30000 baht (7-12 juta rupiah) untuk pemula sangat cukup untuk memperoleh hidup layak dan menabung. Walaupun Singapura dan Malaysia menjanjikan gaji yang lebih besar, namun biaya hidup di negara tersebut juga lebih besar.
Setiap tahun rata-rata penduduk di Bangkok, Thailand, bekerja 2.191 jam dan hanya mendapat sembilan hari libur. Namun, pekerja juga mendapatkan 16 hari libur per tahun, sehingga bekerja untuk total lima minggu dibayar waktu off. Rata-rata gaji per bulan para pekerja di Thailand adalah US$ 520,2 atau Rp 6,31 juta. 
https://adimarindra.wordpress.com/2014/04/13/bekerja-di-thailand/



 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Budaya Kerja di Negara Thailand

Keadaan Perekonomian Negara Thailand

Profil Lengkap Negara